Minggu, 19 Juni 2011

KATEGORI GRAMATIKAL

PENGERTIAN
        Kategori  gramatikal adalah golongan satuan bahasa yang dibedakan atas bentuk, fungsi, dan makna seperti kelas kata, jenis, kasus, kata, dll. (Kridalaksana,1982).
            Kategori gramatikal bahasa Arab dalam kajian linguistik modern dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
1.      KATEGORI PRIMER
Yang termasuk kategori primer adalah kelas kata utama dalam bahasa Arab yaitu Isim, Fi’il, Harf .
A.    ISIM / NOMINA ( إسم )
Isim adalah kelas kata yang menunjukkan makna tanpa menyertai waktu. (H.M.Misbah, 1986).
Isim merupakan kelas kata yang berupa  kata benda, kata sifat, nama, dan lain-lain.
ما دلّ على معنى من ذات او صفة غير مقترن بزمان معين  ( صاحب خيران, 2007)
Ciri-ciri isim :
1.    Adanya tanwin :
Contoh :  رجلٌ هذا           (ini seorang laki-laki)
2.    Adanya alif lam
Contoh : السيارة رأيت        (Saya melihat mobil)
3.    Terkadang didahului oleh huruf khofad/jar:
Contoh : أذهب إلى الجامعة            (Saya pergi ke kampus)
4.    Terkadang didahului oleh huruf qosam (huruf sumpah).
Contoh : واللهِ                         (Demi Allah)
B.     FI’IL/ VERBA ( فعل )
Fi’il adalah kelas kata yang dapat diketahui (tanda-tandanya), dan disertai keterangan waktu. (H.M.Misbah, 1986).
Fi’il atau verba merupakan kelas kata yang biasanya berfungsi sebagai predikat; dalam beberapa bahasa lain (seperti bahasa Arab) mempunyai ciri morfologis seperti kala, aspek, persona atau jumlah. (Kridalaksana, 1982).
Fi’il utama dalam bahasa Arab terbagi tiga, yaitu fi’il madhi (verba berkala lampau), fi’il mudhari (verba berkala sekarang atau mendatang) dan fi’il amr (verba berkala lampau dan berfungsi sebagai kata kerja perintah).
Ciri-ciri fi’il :
1.      Biasanya diawali partikel penanda waktu atau Harf Tanfis حرف التنفيس (untuk fiil mudhari), yaitu:
·        سين   :  للقريب
Contoh :سأذهب الى المسجد      (Saya akan pergi ke masjid)
·        سوف : للبعيد
Contoh  نصليهم نارا سوف  Kelak akan Kami  masukkan mereka dalam api neraka
2.      Terkadang diawali huruf  قد
Huruf قد mempunyai 2 makna :
·  Ketika fi’il mudhori, yang berarti “kadang-kadang”.
Contoh :   الكذوب يصدق قد        ( Terkadang benar perkataan pendusta).
·  Ketika fi’il madhi, yang berarti “sungguh atau benar-benar”.
Contoh :قامت الصلاة        قد     (Sungguh telah tiba waktu shalat).
3.      Adanya ta ta’nis yang mati, tetapi hanya pada fi’il madhi saja.
Contoh:       قالت عائشة أم المؤمنين                  (Berkata Aisyah, ibu orang mu’min). 
C.    HARF /PARTIKEL ( حرف)
Harf atau partikel merupakan kelas kata yang biasanya tak dapat diderivasikan atau diinfleksikan, yang mengandung makna gramatikal dan tidak mengandung makna leksikal, dan berupa preposisi dan konjungsi. (Kridalaksana, 1982).
الحرف ما يصلح معه دليل الاسم و لا دليل الفعل
Harf adalah kelas kata yang tidak bisa berdiri sendiri dan tidak memiliki ciri-ciri yang khusus. (terjemah Kitab Al Ajurumiyyah)
Maksudnya tidak dapat berdiri sendiri adalah harf tidak dapat bermakna jika tidak berdampingan dengan isim atau fiil, baik sebelumnya atau setelahnya.
                                                                       
Contoh :          أرجع الى البيت                   Aku pulang ke rumah.

2.      KATEGORI SEKUNDER
Yang termasuk kategori sekunder adalah:
A.    KASUS ( اعراب الإسم)
Kasus adalah kategori gramatikal dari nomina, frasa nominal, pronomina  dan adjektiva yang memperlihatkan hubungannya dengan kata lain dalam konstruksi sintaksis. (Kridalaksana, 1982).
Dalam bahasa Arab, kasus merupakan I’rab Isim, yaitu perubahan harakat akhir suatu isim yang menandakan hubungan isim tersebut dengan isim lain di sekitarnya.
Kasus dalam bahasa Arab ada 3, yaitu:
a.      Rafa’ (Nominatif)
Rafa’ atau kasus nominatif adalah kasus yang menandai nomina atau sejenisnya sebagai subjek. (Kridalaksana, 1982)
Nomina atau isim yang mengalami kasus ini disebut Marfu’. Contoh :
البيتُ جميلٌ   Rumah itu besar
b.      Nashab (Akusatif)
Nashab atau kasus akusatif adalah kasus yang menandai nomina atau sejenisnya sebagai objek langsung yang berperan penderita atau sasaran.(Kridalaksana, 1982).
Nomina atau isim yang mengalami kasus ini disebut Manshub. Pada umumnya, isim yang manshub ini difahului oleh kata kerja transitif (فعل متعدي) atau penanda nashab seperti partikel إنَّ dan teman-temannya. Contoh:
أنظّف البيتَ          
Saya sedang membersihkan rumah.
إنّ اللهَ خبيرٌ بما تعملون
Sesungguhnya Allah Mahatahu atas apa yang kamu kerjakan.
c.       Jar/ Khafadh (Genitif)
Jar atau kasus genitif adalah kasus yang menandai makna ‘milik’ pada nomina  atau sejenisnya. (Kridalaksana, 1982)
Nomina atau isim yang mengalami kasus ini disebut Majrur. Pada umumnya, isim itu didahului oleh huruf  jar yang berdampak pada perubahan harakat huruf akhir pada kata tersebut, seperti:
مِن, إلى, عن, على, في, رُبَّ, باء,كاف,لام
Contoh:
من المهدِ إلى اللهدِ
dari buaian sampai ke liang lahat

B.     MODUS  / إعراب الفعل 
Modus adalah kategori gramatikal dalam bentuk verba yang mengingkapkan suasana psikologis perbuatan menurut tafsiran pembicara atau sikap pembicara tentang apa yang diucapkannya.

C.    KALA
Kala adalah sistem verbal yang menunjukkan waktu keadaan atau tindakan yang diungkapkan oleh verba dalam hubungan saat penuturan. (Verhaar, 1986).
Dalam kamus linguistik karya Harimurti K., disebutkan bahwa kala adalah pembeda bentuk verba untuk menyatakan perbedaan waktu atas jangka perbuatan atau keadaan, biasanya dibedakan antara kala lampau, kala kini dan kala mendatang.
Patokan atau prinsip dasar pembeda antara kala lampau, kini, dan mendatang adalah waktu ketika berbicara.
Kala dalam bahasa Arab ada 3 macam, yaitu:
a.       Kala lampau ( ماضى)
Yaitu kala yang menunjukkan waktu telah lampau. Prinsip penggunaan kata lampau atau telah berlalu ini berdasarkan pada saat pengucapan kata kerja yang diucapkan si pembicara.
Contoh:
ضربتُ الكلبَ
( Aku telah memukul anjing itu)
Meskipun memukul anjing itu dilakukan dua detik yang lalu, tetapi ia berbicara tentang perbuatan yang telah dilakukan dua detik yang lalu itu, maka perbuatan itu merupakan kata kerja berkala lampau.
b.      Kala kini atau sekarang ( حال)
Yaitu kala yang menunjukkan waktu sekarang atau sedang dilakukan.Dengan kata lain perbuatan itu dilakukan saat diucapkan  dan masih sedang dilakukan paa saat itu juga.
Contoh:
اقرأُ المجلة في الغرفة
(Aku sedang membaca majalah di kamar)
Pada saat si aku berbicara, saat itu juga ia sedang dan masih membaca majalah di kamar.
c.       Kala mendatang ( مستقبل)
Yaitu kala yang menunjukkan waktu mendatang atau perbuatan tersebut dilakukan setelah berakhirnya pengucapan si pembicara tentang perbuatannya itu. Biasanya didahului oleh huruf-huruf tanfis (س dan سوف).
Contoh:
سأذهب إلى الجامعة
)Saya akan pergi ke kampus)
Si pembicara akan mulai pergi setelah ia mengakhiri perkataannya itu.
D.    DIATESIS
Diatesis merupakan suatu kategori gramatikal yang menandakan apakah pelaku dalam suatu kalimat berperan sebagai subjek atau obyek. Dalam pengertian lain, “Diatesis adalah kategori gramatikal yang menunjukkan hubungan antara partisipan atau subyek dengan perbuatanyang dinyatakan verba dalam klausa”.(Kridalaksana, 1982).
Diatesis secara umum atau yang berlaku di sebagian besar bahasa di dunia ada dua yaitu diatesis aktif dan diatesis pasif. Dalam bahasa Arab istilah-istilah ini disebut Ma’lum dan Majhul.
1.      Diatesis aktif (Ma’lum)
Yaitu bentuk gramatikal sebuah verba dan/atau klausa yang subyek gramatikalnya adalah pelaku. (Kridalaksana, 1982).
Dalam bahasa Arab, diatesis aktif ini menandakan suatu kata kerja berkedudukan sebagai fiil ma’ruf atau ma’lum dengan ciri umumnya yaitu:
a.       Untuk fiil madhi, harakat huruf awal dan akhirnya tetap (tidak berubah), seperti:
(Ahmad telah membaca Alquran)    أحمد القرآنَ  قَرَأَ
b.      Untuk fiil mudhari, harakat huruf awal dan  akhirnya tetap (tidak berubah), seperti:
(Ahmad sedang membaca Alquran)   يَقْرَأُ أحمد القرآن
2.      Diatesis pasif (Majhul)
Dalam bahasa Arab, diatesis pasif atau majhul ini menandakan suatu kata kerja berkedudukan sebagai fiil majhul dengan ciri umumnya yaitu:
a.       Untuk fiil madhi, huruf awalnya berharakat dhammah dan satu huruf sebelum huruf akhirnya berharakat kasrah, seperti:
(Manusia diciptakan dari tanah)    الإِنْسَانُ مِنْ طِيْنٍخُلِقَ
b.      Untuk fiil mudhari, huruf awalnya berharakat dhammah dan satu huruf sebelum huruf akhirnya berharakat fathah, seperti:  

E.     JENIS / الجنس
Dalam kamus linguistik karya Kridalaksana, jenis atau gender merupakan klasifikasi kata yang kadang berkaitan dengan jenis kelamin, tapi intinya jenis atau gender ini merupakan penanda ‘jenis kelamin’, baik pada makhluk hidup atau benda mati. Jenis  ini diungkapkan secara gramatikal pada bentuk nomina (isim), ajektiva (shifat), pronomina (dhamir) dan partikel (harf).
Kategori jenis dalam bahasa Arab ada dua, yaitu mudzakkar (laki-laki/maskulin) dan muannats (perempuan/feminin).
a.      Mudzakkar (مذكر)
Mudzakkar adalah kategori gramatikal yang berfungsi sebagai penanda jenis kelamin laki-laki atau maskulin pada suatu isim (nomina).  Isim yang berjenis mudzakkar ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a)      Pada umumnya ditandai dengan tidak ada huruf Ta’ Marbuthah (ة) di akhirnya, seperti:
 ( pulpen)  قلم, , (buku)  كتابٌ
b)      Mengacu pada nama-nama benda atau orang yang berjenis kelami laki-laki meskipun diakhirnya ada huruf Ta Marbuthah, seperti:
 (Ahmad) أحمد   (Hamzah)  همزة
c)      Pada kasus tertentu, suatu isim ditetapkan oleh ahli bahasa bahwa isim itu berjenis mudzakkar, seperti:
(mata)عينٌ   , (tangan) يدٌ
b.      Muannats (مؤنث)
Muannats adalah kategori gramatikal dalam bahasa Arab yang berfungsi sebagai penanda jenis kelamin perempuan atau feminin pada suatu isim (nomina). Isim yang berjenis muannats memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a)      Pada umumnya terdapat huruf  Ta Marbuthah  di akhirnya, seperti:
سيّارةٌ    (mobil)
b)      Mengacu pada nama-nama benda atau orang yang berjenis kelamin perempuan, meski tak ada huruf Ta Marbuthahnya, seperti:
فاطمة    ( Fatimah) زينبٌ  (Zainab)
c)      Terdapat alif maqsurah di akhirnya, seperti:
ليلَى  (Laila)
d)     Terdapat alif mamdudah di akhirnya, seperti:
صحراء  (padang pasir, gurun)
F.     JUMLAH ( العدد)
Jumlah merupakan satuan kategori gramatikal sekunder yang membeda-bedakan jumlah, biasanya ditandakan pada nomina, verba, pronomina, dsb. (Kridalaksana, 1996).
Dalam bahasa Arab, jumlah ada 3, yaitu mufrod (singular atau tunggal), mutsanna ( ganda), jama’ ( plural atau lebih dari dua)


Tugas Persentasi Kelompok 4 :
Sa’dullahSyahdi Maulana, Siti Rokhmah,Abadiah
Mata kuliah Morfo Sintaksis
Dosen : Ibu Zakiah.

Me

‎"jika ada 1000 orang saya adalah salah satunya,
jika ada 100 orang saya adalah salah satunya,
jika ada 10 orang saya adalah salah satunya,
namun jika hanya ada 1 orang saya lah orang itu"




"Yusuf"
Salam semangat !!!!!!!optimis and fokus... :)

Pranata Masyarakat Arab

Pranata atau institusi adalah norma atau aturan mengenai suatu aktivitas masyarakat yang khusus. Norma/aturan dalam pranata berbentuk tertulis (undang-undang dasar, undang-undang yang berlaku, sanksi sesuai hukum resmi yang berlaku) dan tidak tertulis (hukum adat, kebiasaan yang berlaku, sanksinya ialah sanksi sosial/moral (misalkan dikucilkan)). Pranata bersifat mengikat dan relatif lama serta memiliki ciri-ciri tertentu yaitu simbol, nilai, aturan main, tujuan, kelengkapan, dan umur.
Institusi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
  • Institusi formal adalah suatu institusi yang dibentuk oleh pemerintah atau oleh swasta yang mendapat pengukuhan secara resmi serta mempunyai aturan-aturan tertulis/ resmi. Institusi formal dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : Institusi pemerintah, Institusi swasta.
·         Institusi non-formal adalah suatu institusi yang tumbuh dimasyarakat karena masyarakat membutuhkannya sebagai wadah untuk menampung aspirasi mereka.
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
·         Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
Arab adalah masyarakat atau seseorang yang terlahir menggunakan bahasa arab, memiliki budaya arab dan beragama islam (hanya sebagian besar).
Kesimpulan
Pranata Masyarakat Arab adalah suatu Norma atau aturan mengenai suatu aktifitas suatu kelompok orang yang membentuk suatu sistim, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut dan sekolmpok orang tersebut  terlahir menggunakan bahasa arab, memiliki budaya arab dan beragama islam (hanya sebagian besar).
Macana-macam pranata masyarakat arab,yaitu :

1. Hubungan kekerabatan atau kekeluargaan
Hubungan kekerabatan adalah salah satu prinsip mendasar untuk mengelompokkan tiap orang ke dalam kelompok sosial, peran, kategori, dan silsilah. Hubungan keluarga dapat dihadirkan secara nyata (ibu, saudara, kakek) atau secara abstrak menurut tingkatan kekerabatan. Sebuah hubungan dapat memiliki syarat relatif (mis., ayah adalah seseorang yang memiliki anak), atau mewakili secara absolut (mis, perbedaan status antara seorang ibu dengan wanita tanpa anak).

2. Pranata/sistim perekonomian
adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara khusunya Negara-negara arab, untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.

3. Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut. Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.

4. sistem politik
adalah subsistem dari sistem sosial. Perspektif atau pendekatan sistem melihat keseluruhan interaksi yang ada dalam suatu sistem yakni suatu unit yang relatif terpisah dari lingkungannya dan memiliki hubungan yang relatif tetap diantara elemen-elemen pembentuknya. Kehidupan politik dari perspektif sistem bisa dilihat dari berbagai sudut, misalnya dengan menekankan pada kelembagaan yang ada kita bisa melihat pada struktur hubungan antara berbagai lembaga atau institusi pembentuk sistem politik. Hubungan antara berbagai lembaga negara sebagai pusat kekuatan politik misalnya merupakan satu aspek, sedangkan peranan partai politik dan kelompok-kelompok penekan merupakan bagian lain dari suatu sistem politik. Dengan merubah sudut pandang maka sistem politik bisa dilihat sebagai kebudayaan politik, lembaga-lembaga politik, dan perilaku politik.
Model sistem politik yang paling sederhana akan menguraikan masukan (input) ke dalam sistem politik, yang mengubah melalui proses politik menjadi keluaran (output). Dalam model ini masukan biasanya dikaitkan dengan dukungan maupun tuntutan yang harus diolah oleh sistem politik lewat berbagai keputusan dan pelayanan publik yang diberian oleh pemerintahan untuk bisa menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat. Dalam perspektif ini, maka efektifitas sistem politik adalah kemampuannya untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyat.
Namun dengan mengingat Machiavelli maka tidak jarang efektifitas sistem politik diukur dari kemampuannya untuk mempertahankan diri dari tekanan untuk berubah. Pandangan ini tidak membedakan antara sistem politik yang demokratis dan sistem politik yang otoriter.

5. Pranata Rekreasi,
Dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti 'membuat ulang', adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang selain pekerjaan. Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, permainan, dan hobi.

6. Pranata scientifical
Adalah pranat atau system yang berkenaan dengan science atau ilmu pengetahuan, salah satunya adalah laboratorium, laboratorium adalah jabatan fungsional dalam dunia pendidikan yang sebelumnya dikenal sebagai laboran. Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan pengelolaan laboratorium pendidikan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.
                                                                                                                 
AHMAD YUSUF
Universitas Al Azhar Indonesia,2009.matakuliyah pranata arab,http//google searching/wikipedia/pranata,masyarakat.

Kamis, 16 Juni 2011

Profile Singkat


FAKULTAS SASTRA


Memasuki era globalisasi dan informasi, bangsa Indonesia dituntut  mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam era tersebut, pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi suatu keharusan karena dapat menentukan kemampuan suatu bangsa untuk menang dalam persaingan. Keterkaitan global antar bangsa pada masa itu, juga menempatkan bahasa asing pada posisi yang sangat strategis.
Sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi yang menerima semua etnis, suku bangsa, dan agama, Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) mempunyai visi menjadi salah satu dari lima perguruan tinggi terbaik di wilayah ASEAN pada tahun 2015. Untuk mencapai visi dan menjawab tantangan era globalisasi, pengusaan bahasa asing bagi seluruh Civitas Akademika, termasuk tentunya mahasiswa UAI bukan lagi suatu keharusan, tetapi sudah menjadi sebuah kebutuhan.
Untuk membangun sumber daya manusia yang memiliki keunggulan dalam penguasaan bahasa asing, Fakultas Sastra UAI melalui kurikulum yang kompetitif dan mutakhir, memberikan kesempatan kepada lulusan SMU, lulusan Madrasah Aliyah, dan sekolah lain yang sederajat, mahasiswa pindahan/lanjutan, dan mahasiswa alih program untuk bergabung dengan Fakultas Sastra UAI. Lulusan Fakultas Sastra UAI diharapkan mampu memahami kebudayaan negara yang dipelajari, dapat diserap di dunia kerja, dan bahkan mampu menciptakan lapangan kerja.
Keunggulan Fakultas Sastra
Lulusan Fakultas Sastra UAI diarahkan mampu : berpikir ilmiah secara analitis dan kritis; mencapai kemahiran berbahasa secara utuh, yaitu mahir mendengar, berbicara, membaca, menulis dan mengaplikasikan bahasa asing yang dikuasainya ke dalam kemampuan di bidang teknologi informasi (TI). Menyediakan tenaga pengajar profesional, dosen tamu dan native speaker. Menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga atau universitas di dalam maupun di luar negeri seperti : Ikatan Pengajar Bahasa Arab se-Indonesia (IMLA), Kedutan Besar Republik Arab Mesir, Al Azhar University Cairo-Egypt, Asosiasi Tenaga Pengajar Bahasa Jepang, perhimpunan INTI (Indonesia-Tionghoa), PITI (Persatuan Imam Tauhid Indonesia), The Japan Foundation Jakarta, Shizuoka University di Jepang, Kedutaan besar RRC di Jakarta, Fujian Normal University, Jinan University di China, University of Cambridge-London, dll.
Membekali mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Al Azhar Indonesia dengan 7 keterampilan (7 elemen dasar), yaitu kemampuan berbahasa asing, kemampuan Teknologi Informasi (TI), kewirausahaan, kepemimpinan, keislaman, dan kemampuan manajerial dan networking. Menggunakan kurikulum Fakultas Sastra UAI yang kompetitif dengan konsentrasi pada bidang penerjemahan, pengajaran, pariwisata, penyuntingan, periklanan, perkantoran, linguistik, dsb.

Metode Pembelajaran
Fakultas Sastra mengedepankan sistem pembelajaran efektif dan menarik, dengan metode pembelajaran terkini. Memberikan motivasi dan arahan serta mengembangkan kreasi berfikir serta kemampuan kebahasaan yang tinggi bagi para mahasiswa untuk siap memasuki persaingan global di era informasi saat ini. Diantara bentuk perkuliahan yang digunakan adalah:
  1. Diskusi
  2. Ceramah
  3. Presentasi
  4. Simulasi
  5. Bedah dan telaah kasus
  6. Studi Analisis
  7. Kuliah Umum dengan pakar
  8. Dosen tamu
  9. Kunjungan dan praktek lapangan
  10. dll

Bimbingan Akademik
Setiap mahasiswa Fakultas Sastra dibimbing oleh seorang Dosen Pembimbing Akdemik untuk merencanakan studinya selama menuntut ilmu di Fakultas Sastra. Dosen ini diposisikan tidak hanya sebagai pembimbing dibidang akademik, tapi lebih dari itu, seorang dosen Pembimbing Akademik juga dijadikan sebagai orang tua, mitra dan kawan bagi mahasiswa dalam memecahkan dan mencarikan solusi dari permasalahan yang mereka dihadapi, kapan dan dimanapun mahasiswa membutuhkannya.

Aktifitas Kemahasiswaan & Alumni
Fakultas Sastra sangat memotivasi seluruh mahasiswanya dalam hal yang bersifat akademik maupun ekstra kulikuler untuk mengasah kemampuan mahasiswa sesuai dengan peminatan yang mereka kuasai, seperti peningkatan kemampuan mereka dalam kemahiran berbahasa melalui kelompok-kelompok kecil, pendalaman ilmu agama, kepemimpinan, seni dan budaya, perlombaan, olah raga dan lain-lain. Kegiatan ini dilaksanakan atas prakarsa senat mahasiswa Fakultas Sastra sendiri dan juga antara senat mahasiswa dengan Fakultas. Dengan demikian, mahasiswa Fakultas Sastra bukan saja dididik melalui jenjang akademik, tapi juga dibina melalui kegiatan ekstra kulikuler yang terstruktur. Terhitung sampai tahun akademik 2009-2010, Fakultas Sastra Universitas Al Azhar Indonesia telah meluluskan mahasiswa lebih kurang 127 orang.  Dari total jumlah lulusan ini sebagian besar sudah terserap dilapangan kerja diberbagai perusahaan swasta dan nasional, sebagian lagi melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang S2 diberbagai universitas dalam dan luar negeri. Bentuk kepedulian Fakultas kepada alumni, Fakultas Sastra juga mencoba dan berusaha memberikan kesempatan kepada para alumni untuk bekerja di berbagai bidang yang ada melalui relasi pihak Fakultas dan Universitas, sehingga para lulusan tetap ada keterikatan dengan almamaternya.
Karir Lulusan
Lulusan Fakultas Sastra Universitas Al Azhar Indonesia diharapkan bisa menjadi penerjemah profesional, penerjemah di perusahaan asing dan instansi pemerintah, penerjemah buku dan film, staf dikantor-kantor kedutaan besar asing, pemandu wisata, staf administrasi, penyiar radio/ TV, dosen/ staf pengajar/ trainer, editor, peneliti, reporter, wartawan, pramugrai, public relation, sekretaris, dan lain sebagainya.

Program Kursus Bahasa Asing
Program ini terbuka bagi para karyawan kantor penerintah dan swasta, mahasiswa, profesional, dan umum. Fakultas Sastra UAI juga mengajarkan bahasa Indonesia bagi orang asing yang tinggal atau bekerja di Indonesia. Program khusus ini terdiri atas:
  • Bahasa Arab (grup dan privat)
  • Bahasa Cina (grup dan privat)
  • Bahasa Inggris (grup dan privat)
  • Bahasa Jepang (grup dan privat)
  • Bahasa Indonesia (grup dan privat)
  • Bahasa Spanyol (grup dan privat)

Pusat Penerjemahan
Fakultas Sastra Univesitas Al Azhar Indonesia sebagai sebuah Fakultas yang kaya dengan ahli bahasa asing termasuk bahasa Indonesia, mendirikan pusat penerjemahan bahasa asing baik terjemahan biasa maupun bersumpah dengan program-programnya yang terstruktur guna memberikan sarana kepada masyarakat luas untuk menjadi mitra, menerjemahkan seluruh berkas-berkas dari bahasa asing ke bahasa Indonesia maupun sebaliknya dengan tarif yang terjangkau.

Pimpinan Fakultas Sastra
Dekan : Drs. H. Murni Djamal, M.A
Ka. Prodi Sastra Arab : Dr. Saifullah Kamalie, Lc. M. Hum
Ka. Prodi Sastra China : Dra. Anita L. Amran
Ka. Prodi Sastra Inggris : Zarmahenia Muhatta, M. Hum
Ka. Prodi Sastra Jepang : Sandra Herlina, M.A

Dikutip dari : http//uai.ac.id
link : uai.ac.id/fakultas/fakultas-sastra/

Note : Mudah-mudahan bermanfaat, semoga dengan artikel diatas kita bisa lebih mengenal rumah kita.. :)
         Salam hangat..  :)
         Terimakasih/شكرا/Thank you/Arigatoo Gozaimasu...  ( Subanallah.. indahnya keragaman bahasa.... )